Ankor XX

madhy-adventures.blogspot.com.

Ankor XX

TWKM XXII PONTIANAK.

Senin, 27 Februari 2012

Lutung Kasarung

Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta," kata Prabu Tapa.
 Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya," gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !" ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri". "Terima kasih paman", ujar Purbasari. 

Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.

Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?", pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.
 Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. "Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !", kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang. 


"Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku", kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, "Jadi monyet itu tunanganmu ".
 Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.




Keong Emas


Raja Kertamarta adalah raja dari Kerajaan Daha. Raja mempunyai 2 orang putri, namanya Dewi Galuh dan Candra Kirana yang cantik dan baik. Candra kirana sudah ditunangkan oleh putra mahkota Kerajaan Kahuripan yaitu Raden Inu Kertapati yang baik dan bijaksana.
Tapi saudara kandung Candra Kirana yaitu Galuh Ajeng sangat iri pada Candra kirana, karena Galuh Ajeng menaruh hati pada Raden Inu kemudian Galuh Ajeng menemui nenek sihir untuk mengutuk candra kirana. Dia juga memfitnahnya sehingga candra kirana diusir dari Istana ketika candra kirana berjalan menyusuri pantai, nenek sihirpun muncul dan menyihirnya menjadi keong emas dan membuangnya kelaut. Tapi sihirnya akan hilang bila keong emas berjumpa dengan tunangannya.
 Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala, dan keong emas terangkut. Keong Emas dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan. Besoknya nenek itu mencari ikan lagi dilaut tetapi tak seekorpun didapat. Tapi ketika ia sampai digubuknya ia kaget karena sudah tersedia masakan yang enak-enak. Sinenek bertanya-tanya siapa yang memgirim masakan ini.
 Begitu pula hari-hari berikutnya sinenek menjalani kejadian serupa, keesokan paginya nenek pura-pura kelaut ia mengintip apa yang terjadi, ternyata keong emas berubah menjadi gadis cantik langsung memasak, kemudian nenek menegurnya " siapa gerangan kamu putri yang cantik ? " Aku adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh saudaraku karena ia iri kepadaku " kata keong emas, kemudian candra kirana berubah kembali menjadi keong emas. Nenek itu tertegun melihatnya.
Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu candra kirana menghilang. Iapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati. Raden Inu Kertapati Kaget sekali melihat burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan menurutinya padahal raden Inu diberikan arah yang salah. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik Ia menolong Raden Inu dari burung gagak itu.
 Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan burung itu menjadi asap. Akhirnya Raden Inu diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya raden itu pergi kedesa dadapan. Setelah berjalan berhari-hari sampailah ia kedesa Dadapan Ia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya sudah habis. Tapi ternyata ia sangat terkejut, karena dari balik jendela ia melihatnya tunangannya sedang memasak. Akhirnya sihirnya pun hilang karena perjumpaan dengan Raden Inu. Tetapi pada saat itu muncul nenek pemilik gubuk itu dan putri Candra Kirana memperkenalkan Raden Inu pada nenek. Akhirnya Raden Inu memboyong tunangannya keistana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda Kertamarta.

 Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Galuh Ajeng mendapat hukuman yang setimpal. Karena takut Galuh Ajeng melarikan diri kehutan, kemudian ia terperosok dan jatuh kedalam jurang. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapatipun berlangsung. Mereka memboyong nenek dadapan yang baik hati itu keistana dan mereka hidup bahagia.

Timun Emas

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja.
Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu untuk disantap.
Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas.
Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju.
Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih. 
Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang untuk Mbok sirni.
Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun.
Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa.
Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon banbu yang sangat tinggi dan tajam.
Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bingkisan garam dan ditaburkannya. 

Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati.
Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati.
" Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini " Timun Emas mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.

Aji Saka


Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain.
Di dusun Medang Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan.
Perjalanan menuju Medang Kamulan tidaklah mulus, Aji Saka sempat bertempur selama tujuh hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji Saka menolak dijadikan budak oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum diperbolehkan melewati hutan itu.
Tapi berkat kesaktiannya, Aji Saka berhasil mengelak dari semburan api si setan. Sesaat setelah Aji Saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam setan penghuni hutan sekaligus melenyapkannya.
Aji Saka tiba di Medang Kamulan yang sepi. Di istana, Prabu Dewata Cengkar sedang murka karena Patih Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu.
Dengan berani, Aji Saka menghadap Prabu Dewata Cengkar dan menyerahkan diri untuk disantap oleh sang Prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang digunakannya.
Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai permintaan Aji Saka, serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kelalimannya.
Ketika Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di tubuh sang Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan jatuh ke laut selatan kemudian hilang ditelan ombak.
Aji Saka kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya ke istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka menghantarkan Kerajaan Medang Kamulan ke jaman keemasan, jaman dimana rakyat hidup tenang, damai, makmur dan sejahtera.

Kamis, 23 Februari 2012

COASTWAY 3102L

COASTWAY 3102L merupakan kapal dengan tipe Landing Craft Tank (LCT) milik perusahaan CV. Bisma Balikpapan, kapal ini naik dok tanggal 21 Februari 2012 menggunakan air bag (balon udara) di PT. MERANTI NUSA BAHARI,  Sebelum kapal ini di naikkan terlebih dahulu LCT. ALFA LIMA STAR diluncurkan karena proses reparasi telah selesai.
Docking COASTWAY 3102L cukup menyulitkan para operator karena kondisi cuaca pada saat itu hujan lebat yang mengakibatkan  lokasi pengedokan menjadi licin, sebagai bentuk tanggung jawab PT. MERANTI NUSA BAHARI kepada pelanggan , kapal dinaikkan ke darat sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh owner dengan Diruktur Utama PT. MERANTI NUSA BAHARI (Ir. H. Badaruddin). Tepat pukul 21.00 COASTWAY 3102L naik ke darat yang kemudian diberi balok ganjal.
Rencana kerja untuk kapal ini yaitu melepas poros kemudi dan poros baling-baling untuk dilakukan pemeriksan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), pekerjaan blasting dan painting, dan jika terdapat pelat lambung dan pelat bottom yang sudah tidak layak maka akan dilakukan replating.

Senin, 20 Februari 2012

Enam Cara Mempengaruhi


Mengapa orang mengatakan "Ya"?

Karena mereka terpengaruh oleh lawan bicaranya. Dan dalam berbicara, Anda akan sangat berkepentingan untuk mempengaruhi orang lain. Anda ingin audience Anda mengatakan "ya".

David Palmer yang pakar pengembangan organisasi dan pemasaran mengatakan, "Beruntunglah kita, karena orang cenderung mengatakan 'ya' atau menyetujui sesuatu dalam banyak hal. Orang cenderung mengatakannya tanpa banyak berpikir, karena kata itu bisa membuat hidup mereka menjadi lebih sederhana dan lebih lunak pada diri mereka. Apa yang menjadi masalah, adalah setiap orang yang terlanjur memprogram dirinya untuk cenderung mengatakan 'tidak', tanpa memikirkannya terlebih dahulu."

Enam tips berikut ini sangat efektif untuk mempengaruhi audience Anda. Enam hal inilah yang bisa menjadi pemicu emosi audience, sebagaimana disebutkan dalam buku Robert Cialdini "Influence, Science and Practice" (Allyn & Cacon, 2000).

1. RESIPROKAL

Kita semua, seperti gambaran di atas, telah diajar sejak kecil untuk membalas kebaikan orang dengan kebaikan pula. Setidaknya, kita diajar untuk mengucapkan terimakasih hampir dalam segala hal. Dengan bekal yang menjadi karakteristik rata-rata itu, maka hidup kita kini dipenuhi dengan berbagai interaksi resiprokal (saling balas) yang sangat positif.

Hidup adalah memberi dan menerima. Dan untuk menjadikan fenomena itu tetap sebagai fenomena yang positif, kita semua dianjurkan untuk menjadi pihak yang pertama dalam memberi. Dengan memberi, kita akan menerima.

Hal yang sama juga berlaku untuk fenomena berbicara. Sampaikanlah apa-apa yang bernilai positif untuk audience Anda, maka Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan sebagai pembicara. Mengapa? Karena dagangan yang paling laris di dunia saat ini, adalah "informasi yang berguna".

Bagaimana jika Anda tidak mendapatkan balasannya?

Di sinilah kegunaan dari rasa ikhlas bagi Anda. Berilah, dan ikhlaslah. Setidaknya, apa yang Anda berikan bisa menjadi sedekah, dan pastilah Anda akan mendapatkan balasannya "nanti" dan "di sana".

Jadilah pemberi, maka audience akan menyediakan diri.

2. KOMITMEN DAN KONSISTENSI

Setiap kali orang membuat pilihan, menentukan posisi, atau membuat komitmen, mereka akan dikontrol secara internal dan sekaligus eksternal, oleh keharusan untuk bersikap konsisten dengan pilihan dan komitmennya tersebut.

Kata-kata Anda sebagai pembicara, sangat powerful untuk menciptakan aspek kontrol itu. Untuk membuat audience menentukan posisi, membuat pilihan, dan mengatakan "ya!".

Jika Anda sebagai pembicara bisa membuat audience berkomitmen dan mengatakan "ya" secara verbal, maka kemungkinannya sangat besar bahwa mereka memang benar-benar akan melakukannya.

Bangun komitmen dan konsistensi, Anda akan diikuti.

3. PEMBUKTIAN SOSIAL

Secara umum kita akan membenarkan sesuatu, jika kita mengetahui bahwa orang lain juga membenarkannya. Lebih spesifik lagi, fenomena ini erat sekali kaitannya dengan aspek perilaku manusia. Bahkan, jika ada banyak sekali orang yang mengatakan "ya", maka kita cenderung untuk beranggapan bahwa apa yang di-"ya"-kan itu adalah sesuatu yang benar adanya. Apalagi, jika mereka adalah para influencer seperti orang terkenal, tokoh panutan, orang yang berhasil dan sebagainya. Fenomena ini akan menciptakan efek yang jauh lebih besar, dalam situasi yang serba tak pasti.

Sebagai pembicara, Anda harus bisa mendapatkan legitimasi dan referensi sebanyak-banyaknya. Pengaruh Anda akan makin besar dan makin tumbuh. Jika Anda penjual, sampaikanlah referensi dari para pengguna produk Anda. Jika Anda pembicara seminar, ceritakanlah berbagai hal positif yang terjadi dalam seminar-seminar Anda. Jika Anda pemimpin, ceritakanlah berbagai keberhasilan dari orang-orang yang Anda pimpin.

Ciptakan referensi, maka Anda akan menjadi preferensi.

4. RASA SUKA

Orang cenderung mengatakan "ya" pada orang yang disukainya. Jika isi bicara Anda menuntut orang lain untuk mengatakan "ya", maka Anda harus bertanya, "Apakah mereka menyukai pribadi Saya?" Untuk bisa disukai, Anda harus bisa menyamakan banyak hal dengan mereka. Kesamaan adalah sumber kesukaan. Kesukaan akan membuat mereka mengatakan "ya".

Trik yang ini sedikit nakal. Orang pada dasarnya senang dipuji. Maka, banyak-banyaklah memuji orang. Mereka akan senang kepada Anda, mau mendengarkan Anda dan akhirnya akan mengatakan "ya!".

Untuk bisa disukai, Anda juga harus sering-sering melakukan kontak dengan mereka. Dalam bahasa bisnis ini namanya networking, dalam bahasa agamis disebut silaturahim.

Jadilah orang yang disukai, maka Anda akan menjadi orang yang ingin didengar dan bisa mempengaruhi.

5. OTORITAS

Otoritas bisa berarti realitas (sebagai pemimpin struktural) atau implikasi (menjadi orang yang disegani). Otoritas akan mempengaruhi.

Masukkan aspek otoritas ke dalam sesi bicara Anda. Kutipkan kata-kata orang besar dan terkenal, sampaikanlah apa yang disampaikan para pemimpin, dan ungkapkanlah apa yang dicapai pebisnis yang memimpin. Ini juga akan ikut membangun otoritas Anda.

Lebih dari itu, bangun otoritas Anda sendiri secara unik. Tampil dan bertindaklah sebagai otoritas. Maka Anda akan mempengaruhi.

6. KELANGKAAN

Jadilah orang yang langka, Anda akan dicari orang dan bisa mempengaruhi. Kelangkaan mencerminkan potensi untuk kehilangan. Potensi kehilangan sesuatu lebih bisa memotivasi dari pada potensi mendapatkan sesuatu. Jadilah diri Anda sendiri, karena hanya ada 1 Anda di dunia ini. Andalah yang paling langka. Dan logikanya, Andalah yang semestinya paling bisa mempengaruhi.

So, kurang apa lagi Anda sebagai pembicara?


Patricia Fripp, CSP, CPAE and David Palmer, Ph.D, CPA
Fripp Public Speaking School

Komunikasi Lewat Dialog


Komunikasi dan berkomunikasi itu punya banyak kendala. Kendala ini biasa disebut dengan noise atau distorsi. Penyebabnya ada bermacam-macam. Ada yang teknis dan ada yang non teknis. Berapa sering Anda mencoba berkomunikasi dan terkendala oleh hal-hal yang non teknis seperti ini?

- Etnis;
- Ras;
- Gender;
- Generasi;
- Agama;
- Pangkat atau status;
- Kelompok atau golongan;
- Kesenjangan usia; dan sebagainya.

Semua itu, bisa mengganggu komunikasi Anda.

Jika Anda seperti para praktisi HR alias Human Resources atau menjadi trainer profesional, Anda pasti bisa memahami bahwa aspek demografi di dalam perusahaan terus berubah dan berkembang. Perubahan ini akan menghasilkan berbagai tantangan baru dalam mencapai efektifitas kolaborasi dan komunikasi secara internal di dalam perusahaan atau organisasi.

Inilah tantangan terbesar orang-orang yang bergerak di dunia human resources alias HR. Mereka harus siap dengan semua jawaban atas setiap pertanyaan yang muncul dari kendala-kendala di atas. Dan kegagalan dalam mengatasi semua kendala itu, adalah kemunduran dalam budaya dan profitabilitas perusahaan.

Bagaimana menjembatani semua perbedaan persepsi di atas?

Jawabannya ada pada keahlian yang sudah berumur tua tapi sempat dilupakan oleh manusia, yaitu dialog. Dan dialog, menjadi alat terbaik yang bisa membantu Anda, manakala Anda menghadapi kendala komunikasi.

Dialog itu penemuan purbakala. Berabad-abad lamanya ia dilupakan oleh berbagai peradaban. Sampai kemudian, ia 'ditemukan kembali' oleh David Bohm, seorang ahli fisika di London University. Dan kini, dialog mendapat pengakuan kembali sebagai harta yang tak ternilai harganya.

DIALOG BUKAN PERCAKAPAN

Dialog bukanlah percakapan, sebab ada aturan khusus di dalam dialog, yang tidak digunakan dalam percakapan yang biasa.

DIALOG BUKAN NEGOSIASI

Sebab Anda tidak sedang mencoba mencapai secara langsung, keputusan atau kesepahaman tertentu dengan lawan bicara Anda.

DIALOG BUKAN DEBAT

Di dalam debat, setiap pihak yang berdebat meyakini bahwa posisinya adalah benar. Artinya, posisi lawan bicara adalah salah. Di dalam dialog, setiap pihak yang terlibat akan menerima informasi yang berharga dan pada saat yang sama, sama-sama mencoba memahami posisi lawan bicara.

Di dalam debat, Anda mendengar dan mencari, apa-apa yang salah dari argumentasi lawan bicara Anda. Dengan begitu Anda berkeinginan untuk mengkonternya dan menunjukkan betapa benarnya posisi Anda. Di dalam dialog, Anda harus mendengar apa yang benar dari argumentasi lawan bicara Anda, untuk lebih memahami dan mengerti posisinya. Lebih jauh lagi, Anda mencari tahu apa-apa yang bisa Anda pelajari dari perspektif yang berbeda.

Di dalam debat, Anda mempertahankan sudut pandang Anda sendiri, dan mengkritisi sudut pandang lawan bicara. Di dalam dialog, Anda menguji semua sudut pandang -- sudut Anda dan sudut lawan bicara Anda, untuk mencari tahu apa yang bisa Anda berdua pelajari. Anda menunda 'penghakiman' Anda, dan mencoba melihat segala sesuatu dengan cara yang baru.

Di dalam debat, tujuan Anda adalah menang. Di dalam dialog, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Sasarannya adalah saling mengerti.
KAPAN PERLU DIALOG

Dialog bukan alat komunikasi yang universal untuk segala situasi. Jika Anda sudah punya cara lain yang lebih sederhana dan bisa berfungsi dengan baik, Anda tidak perlu berdialog. Dengan kata lain, dialog adalah pilihan terakhir dalam berkomunikasi. Jika hanya dengan mengangguk atau menggeleng sudah cukup, untuk apa membuka mulut?

Dialog menjadi alat yang sangat berarti untuk membangun rasa saling menghormati di antara sesama kolega. Di suatu organisasi, atau di suatu perusahaan. Dengan rasa saling menghormati itu, apa-apa yang menjadi tujuan perusahaan dan organisasi, bisa tercapai dengan efektif.

DI MANA BERDIALOG

Pada hampir semua kasus, hasil terbaik dari dialog bisa diperoleh dengan dialog yang diselenggarakan di luar tempat kerja, alias off-site dialog. Ini bisa menghindari kecurigaan, judgement atau salah persepsi.

BUKAN TENTANG KENDALA

Semua ini bukanlah persoalannya:

- Etnis;
- Ras;
- Gender;
- Generasi;
- Agama;
- Pangkat atau status;
- Kelompok atau golongan;
- Kesenjangan usia; dan sebagainya.

Dasar dari proses dialog tidak terkait langsung dengan semua kendala itu. Dialog bisa dilangsungkan antara dua orang atau antar kelompok. Bahkan, dialog bisa dilakukan tanpa fasilitator, walaupun fasilitator profesional biasanya bisa membuat proses dialog menjadi lebih efektif, khususnya untuk dialog dalam kelompok besar.

ENAM ATURAN DASAR BERDIALOG

1. Bersikap terbuka dan menunda 'penghakiman' - jangan menyalahkan sudut pandang lawan dialog;

2. Pisahkan proses dialog dari proses pengambilan keputusan - dialog mendahului pengambilan keputusan, negosiasi atau tindakan;

3. Bicaralah atas nama diri Anda sendiri, tidak mewakili orang lain, dan perlakukan orang lain setara dan seimbang;

4. Dengarkan mereka dengan empati - buat mereka tahu bahwa Anda mendengarkan dan punya perhatian;

5. Carilah persamaan-persamaan - yaitu wilayah-wilayah poin yang Anda juga bisa menyetujuinya;

6. Cari asumsi-asumsi yang tersembunyi, lalu kemukakan dengan bijak - apalagi, jika itu ada di dalam diri Anda sendiri.

Aturan dasar berdialog di atas, bisa dikategorikan ke dalam tiga kelompok besar aktivitas yaitu:

- Menahan diri;
- Mendengarkan;
- Menemukan.

MENAHAN DIRI

Tahan diri Anda dari judgement, mengambil keputusan sepihak atau mempermasalahkan status. Lupakan sementara, apa saja yang ada di dalam kepala Anda tentang mereka, untuk membuka kemungkinan munculnya berbagai hal yang belum Anda ketahui sebelumnya. Dengan begini, Anda akan memahami sudut pandang orang lain. Lupakan dulu status Anda, sebab orang lain akan memcoba melihat konsekuensi berdasarkan status Anda. Apalagi, jika jabatan Anda cukup tinggi. Ingatkan mereka tentang status Anda, hanya jika dialog usai dan telah tiba saatnya untuk mengambil keputusan.

MENDENGARKAN

Mendengar adalah untuk mencari tahu pemahaman di belakang semua posisi dan perspektif yang berbeda. Dengarlah dengan aktif. Konfirmasikan hal-hal yang Anda kurang memahaminya. Dengar tanpa memformulasikan respon. Sebab, itulah yang terjadi dalam debat atau negosiasi. Anda tidak perlu meyakinkan mereka tentang perspektif Anda. Anda hanya perlu menunjukkan bahwa Anda mendengar dan punya perhatian. Mereka akan terbuka dan merasa nyaman. Dan mereka akan berhenti, jika merasa ada perbedaan dalam hal keyakinan, tata nilai dan perasaan.

MENEMUKAN

Bertanyalah untuk menemukan dan mengklarifikasi apa yang Anda dengar, dan yakinkan bahwa Anda memang mengerti. Temukan berbagai asumsi yang tersembunyi. Dialog adalah alat terbaik untuk memunculkannya ke permukaan. Dan asumsi yang tersembunyi, biasanya berakar pada ketidakpahaman dan ketidakpercayaan. Membuatnya tidak tersembunyi lagi, akan memperbaiki tingkat pengertian dan penghargaan, dan mengarah pada berbagai kemungkinan baru yang lebih baik.

Berkomunikasilah untuk saling mengisi, dan berdialog jika mentok.


Robert Rosell