saat masa remaja, perjalanan cinta seorang wanita cenderung mengalir tanpa mempertimbangkan secara serius mengenai kriteria pasangan. Enjoy saja berganti-ganti cowok atau bahkan memiliki cowok lebih dari satu diwaktu bersamaan. Tidak perduli latar belakang keluarga, kemampuan finansialnya, atau sifat-sifat cowok tersebuut. Jalinan asmara dibuat sebagai cara "menikmati" masa muda dan menambah pengalaman. Bukan dianggap sebagai hal serius yang harus dipikir masak-masak. Namun saat seorang wanita ingin menikah, masihkah demikian? akankah seorang wanita akan memilih menikah dengan seorang cowok? atau akan memilih menikahi pria?
pertimbangkanlah dengan mengacu pada beberapa perbedaan berikut :
- Pria lebih berpikir jauh ke depan. Pria merasa memiliki tanggung jawab atas dirinya, lebih dari itu seorang pria menyadari kelak ia akan menjadi seorang pemimpin keluarga, jadi pria mengetahui 5 tahun ke depan ia akan dan harus menjadi apa. Sedangkan cowok lebih float away. Yang terpenting adalah menikmati hari ini tanpa merisaukan yang akan datang. Soal yang akan terjadi, itu urusan nanti.
- Jika seorang pria memiliki pasangan, maka ia akan memberi ketenangan. Mencintainya dengan cara yang benar tanpa harus menyesatkan pada jurang dosa. Jika seorang cowok memiliki pasangan, maka ia akan memberi kesenangan. Kesenangan semu yang bersifat sementara.
- Sebelum umur 30 th pria sudah memiliki banyak uang. Pria akan konsisten pada hidupnya, ia menyadari bahwa penting untuk mencari tujuan hidup sebagai bekal di dunia dan akhirat. sehingga ia tidak akan menyia-nyiakan hidupnya untuk hal yang bersifat semu. Berbeda dengan seorang cowok yang sebelum umur 30 th sudah banyak dosa. Cowok lebih mengikuti ego pubertas dan mengikuti keinginan untuk menjelajahi kesenangan semu.
- Saat putus cinta, seorang pria akan secara dewasa mengakui perbedaan dan ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan. yang lebih penting, seorang pria tetap berhubungan baik dengan sang mantan. Seorang cowok, jika patah hati akan menghibur diri dengan minum minuman keras, menghisap rokok berbatang-batang dan berkomitmen untuk membenci sang mantan.
- Pria lebih menonjolkan intelektualnya saat menghadapi suatu problem, sedangkan cowok lebih mengandalkan fisik dan adu mulut untuk menghadapi konflik.
pertimbangkanlah dengan mengacu pada beberapa perbedaan berikut :
- Pria lebih berpikir jauh ke depan. Pria merasa memiliki tanggung jawab atas dirinya, lebih dari itu seorang pria menyadari kelak ia akan menjadi seorang pemimpin keluarga, jadi pria mengetahui 5 tahun ke depan ia akan dan harus menjadi apa. Sedangkan cowok lebih float away. Yang terpenting adalah menikmati hari ini tanpa merisaukan yang akan datang. Soal yang akan terjadi, itu urusan nanti.
- Jika seorang pria memiliki pasangan, maka ia akan memberi ketenangan. Mencintainya dengan cara yang benar tanpa harus menyesatkan pada jurang dosa. Jika seorang cowok memiliki pasangan, maka ia akan memberi kesenangan. Kesenangan semu yang bersifat sementara.
- Sebelum umur 30 th pria sudah memiliki banyak uang. Pria akan konsisten pada hidupnya, ia menyadari bahwa penting untuk mencari tujuan hidup sebagai bekal di dunia dan akhirat. sehingga ia tidak akan menyia-nyiakan hidupnya untuk hal yang bersifat semu. Berbeda dengan seorang cowok yang sebelum umur 30 th sudah banyak dosa. Cowok lebih mengikuti ego pubertas dan mengikuti keinginan untuk menjelajahi kesenangan semu.
- Saat putus cinta, seorang pria akan secara dewasa mengakui perbedaan dan ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan. yang lebih penting, seorang pria tetap berhubungan baik dengan sang mantan. Seorang cowok, jika patah hati akan menghibur diri dengan minum minuman keras, menghisap rokok berbatang-batang dan berkomitmen untuk membenci sang mantan.
- Pria lebih menonjolkan intelektualnya saat menghadapi suatu problem, sedangkan cowok lebih mengandalkan fisik dan adu mulut untuk menghadapi konflik.
0 komentar:
Posting Komentar