Selasa, 22 Maret 2011

Jangan Buang Sampah Di Gunung

Sampah di gunung dasawarsa ini terasa lebih menggunung daripada gunung itu sendiri, saat Merapi masih dengan puncak Garudanya, di lereng depan puncak Garuda, sampah bertebaran dengan gembira, seolah tak peduli dengan empunya alam. Di Merbabu, lebih parah lagi, bau kotoran manusia bercampur dengan sampah lain, saat angin bertiup, bau semakin hampir merontokkan bulu hidung!

Tips agar hindari membuang sampah saat di gunung:

1. Saat ingin membuang kentut, usahakan jangan saat angin bertiup besar dan anda berada di depan rombongan, karena selain bunyi yang mengagetkan, juga bau akan keluyuran ke belakang, ke arah rombongan, apa yang terjadi? Jika ada yang pingsan, anda yang bertanggung jawab penuh.

2. Saat ingin buang air besar, carilah tempat yang terlindung, atau sebuah sungai yang mengalir. Bila tak ada sungai, galilah tanah dahulu, lalu buang air besar anda, setelah selesai, timbun kembali lubang dengan tanah. Jangan biarkan menganga, karena akan menjebak kaki pendaki lain. Coba bayangkan jika kaki kita yang terjebak dalam lubang tadi?

3. Saat ingin buang air kecil, carilah tempat yang juga terlindung, semisal di semak belukar atau di rimbunnya pepohonan. Jangan sekali - kali kencing di tenda!


4. Bawalah tas plastik besar untuk membawa kembali sampah perbekalan kita turun menuju basecamp, kemudian kita buang di tempat semestinya. Jangan biarkan gunung menerima yang bukan haknya. Biasanya bisa di terapkan dalam kegiatan pendakian ber type Bersih Gunung.


5. Sampah plastik dan lain - lain sebaiknya tidak di bakar di atas gunung, karena akan menimbulkan kebakaran, tetapi bawa kembali sampah turun, kemudian jika ingin di bakar, bakarlah di basecamp, tanpa ikut membakar basecampnya!

Masih banyak sebenarnya metode ikut andil peduli bumi, tetapi yang di atas adalah hal yang sederhana dan bisa kita lakukan selama kita mau dan mampu. Mudah bukan? Stop Meremehkan Alam!

0 komentar:

Posting Komentar