Gunung Bulusaraung merupakan salah satu gunung yang di kelola langsung oleh pemerintah setempat, gunung Bulusaraung merupakan gunung wisata yang selalu ramai dikunjungi baik masyarakat lokal maupun luar makasar sendiri yang ingin menyaksikan keindahan yang terdapat di gunung ini,gunung ini ternasuk kedalam wilayah Taman Nasional Batimurung Bulusaraung. Taman Nasional ini terbagi kedalam empat zona yaitu zona inti (sanctuary zone), zona rimba (wilderness zone), zona pemanfaatan intensif (intensive use zone), dan zona penyangga (buffer zone). Berdasarkan informasi yang didsapat oleh tim pendakian jejak lampung di sulawesi pembagian zona ini berdasarkan pada hasil pertimbangan potensi kawasan dan urgensi masing-masing zona.
Pada Taman Nasional ini terdapat sekitar 248 species tumbuhan yang hidup dan menghuni kawasan taman nasional ini.terdapat juga jenis fauna yang endemic di temukan di kawasan ini, diantaranya adalah Kera hitam (maccaca maura) , Burung Enggang kecil (penelopides caseduik), burung Enggang besar (rhiticherius caseddik), Kupu – kupu (triodes holiptron), Kuskus Beruang (pharangerursius), musang (macrogolidia masenbraiki).
Berdasarkan informasi yang didapat dari petugas Taman Nasional Batimurung Bulusaraung, Taman Nasional ini mempunyai banyak potensi pariwisata diantaranya adalah gua pattunuang dan aliran sungai patunuang yang membelah dua kawasan ini.juga ada batu besar yang dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai kapal kandas yang membatu (biseang labboro).yang paling menarik pada taman nasional ini terdapat unit penangkaran kupu-kupu yang dikelola oleh UKSDA sul-sel dan masyarakat setempat tempat ini dijuluki dengan wilayah kerajaan kupu-kupu,trdapat juga air terjun yng tak kalah menariknya yang selalu ramai di kunjungi masyarakat terutama pada masa liburan, serta populasi fauna endemic sulawesi.
Pada Taman Nasional ini terdapat sekitar 248 species tumbuhan yang hidup dan menghuni kawasan taman nasional ini.terdapat juga jenis fauna yang endemic di temukan di kawasan ini, diantaranya adalah Kera hitam (maccaca maura) , Burung Enggang kecil (penelopides caseduik), burung Enggang besar (rhiticherius caseddik), Kupu – kupu (triodes holiptron), Kuskus Beruang (pharangerursius), musang (macrogolidia masenbraiki).
Berdasarkan informasi yang didapat dari petugas Taman Nasional Batimurung Bulusaraung, Taman Nasional ini mempunyai banyak potensi pariwisata diantaranya adalah gua pattunuang dan aliran sungai patunuang yang membelah dua kawasan ini.juga ada batu besar yang dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai kapal kandas yang membatu (biseang labboro).yang paling menarik pada taman nasional ini terdapat unit penangkaran kupu-kupu yang dikelola oleh UKSDA sul-sel dan masyarakat setempat tempat ini dijuluki dengan wilayah kerajaan kupu-kupu,trdapat juga air terjun yng tak kalah menariknya yang selalu ramai di kunjungi masyarakat terutama pada masa liburan, serta populasi fauna endemic sulawesi.
Dengan melihat potensi-potensi yang ada ditaman nasional ini tak heran banyak orang datang untuk mengunjungi dan melihat baik dari kalangan masyarakat,mahasiswa dan pelajar yang datang dari Sulawesi, luar Sulawesi bahkan dari luar Indonesia sendiri.
Gunung Bulusaraung berada di Kecamatan Pangkep dan kecamatan Maros.Untuk mencapai gunung ini, dari Makassar kita harus naik mobil sampai di desa Tompobulu (desa terakhir Gunung Bulusaraung) yang terletak di Kabupaten Pangkep dengan lama perjalanan adalah selama 3 jam.
Bagi siapa saja yang akan mendaki Gunung Bulusaraung harus memasukkan surat permohonan izin pendakian ke Balai Taman Nasional Batimurung Bulusaraung minimal 3 hari sebelum pendakian. Surat izin mendaki memang wajib diurus bagi siapa saja yang akan mendaki Gunung Bulusaraung karena sejak tahun 2007, Gunung Bulusaraung sudah masuk dalam kawasan Balai Taman Nasional Batimurung Bulusaraung yang kantor pusatnya terletak di kabupaten Maros, dan di bagi dalam 2 seksi yaitu Kantor Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I di desa Kabba kabupaten Pangkep dan Kantor Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II di Kabupaten Maros.
Gunung Bulusaraung tidak susah untuk di daki, bahkan untuk mencapai puncaknya Cuma dibutuhkan waktu 2 jam. Gunung ini mempunyai 10 pos, dan dari pos kepos Cuma di butuhkan waktu 15 menit mendaki.
Pos 1 sampai dengan pos 4 telah disediakan oleh Taman Nasional tempat untuk beristirahat berupa saung berukuran 3X3 m. Sedangkan tempat yang cocok untuk tempat Ngecamp adalah pos 9. Selain lokasi tempat ngecampnya luas, di pos 9 ini juga terdapat sumber mata air.
Dari pos 9 cuma di butuhkan waktu 15 menit untuk sampai di puncak, dengan jalan yang mendaki dan terjal karena banyak bebatuan. Di puncak gunung Bulusaraung juga terdapat tugu kecil yang menandakan puncak dan juga terdapat pemancar radio milik BTNBB.
Dokumentasi: Korpala Unhas
Pos 1 sampai dengan pos 4 telah disediakan oleh Taman Nasional tempat untuk beristirahat berupa saung berukuran 3X3 m. Sedangkan tempat yang cocok untuk tempat Ngecamp adalah pos 9. Selain lokasi tempat ngecampnya luas, di pos 9 ini juga terdapat sumber mata air.
Dari pos 9 cuma di butuhkan waktu 15 menit untuk sampai di puncak, dengan jalan yang mendaki dan terjal karena banyak bebatuan. Di puncak gunung Bulusaraung juga terdapat tugu kecil yang menandakan puncak dan juga terdapat pemancar radio milik BTNBB.
Dokumentasi: Korpala Unhas
0 komentar:
Posting Komentar