Ankor XX

madhy-adventures.blogspot.com.

Ankor XX

TWKM XXII PONTIANAK.

Senin, 07 Februari 2011

Alasan Jari Manis Untuk Cincin Kawin

Selama ini jari manis identik dengan tempat penyematan cincin kawin, jadi, jika anda telah menikah pasti tahu tempat menyematkan cincin perkawinan kepada pasangan. Bukan di jidat atau di kaki, tetapi di jari manis, yang istilahnya tempat paling manis untuk mengikat tanda hubungan. Lalu mengapa cincin kawin harus di sematkan di jari manis, mengapa tidak di jari yang lain? Ada mitos yang menyebutkan bahwa ibu jari mewakili orangtua, jari telunjuk mewakili saudara - saudara ( adik - kakak ), jari kelingking tentang anak - anak, dan jari manis mewakili pasangan hidup.

Setiap orang pasti memimpikan bila menjadikan pernikahan sebagai suatu peristiwa sakral yang pertama dan terakhir, serta mendapatkan pasangan hidup yang setia dan selalu ada di samping, baik dalam masa suka maupun duka. Karena itulah, meski sulit dibuktikan secara logis, jari manis kita sebagai "pelabuhan" cincin pernikahan terasa sulit dipisahkan bila telah disatukan.


Untuk membuktikannya, tidak ada salahnya anda mencoba gerakan di bawah ini:
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam ( lihat gambar ).

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.

3. Lalu cobalah buka ibu jari anda. Ibu jari yang mewakili orang tua bisa dibuka karena kita akan membentuk suatu keluarga baru. Hal ini berarti kita akan membentuk kehidupan baru yang terpisah dari orangtua.

4. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda. Jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda. Jari itu bisa terbuka karena mereka mereka akan memiliki keluarga dan kehidupan sendiri yang terpisah dengan anda.

5. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking. Jari yang mewakili anak - anak anda ini juga dibuka. Cepat atau lambat anak - anak juga akan membentuk keluarga dan kehidupan baru yang terpisah dengan anda.

6. Selanjutnya, tutup jari kelingking anda. Coba buka jari manis anda tempat di mana kita menaruh cincin perkawinan. Anda akan akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Jari manis ini mewakili suami dan istri. Artinya, selama hidup, anda dan pasangan akan terus bersama satu sama lain dalam menjalani kehidupan.

Itulah alasan cincin kawin disematkan di jari manis. Sehingga anda dan pasangan akan terus bersama dan tak bisa terpisahkan dalam menjalani kehidupan.

Mencapai Puncak Tertinggi

Puncak tertinggi tergapai, setelah berlama - lama kita malang melintang menyusuri terjalnya jalur suatu gunung. Pencapaian luar biasa bagi para penggiat alam bebas dan pendaki gunung. Selama ini puncak tertinggi menjadi acuan dan tujuan akhir suatu pendakian gunung. Rasa terpuaskan, lelah terlupakan. Tinggallah meluangkan waktu menyusun tenaga kembali untuk menuruni gunung. Suatu periode normal bagi pendaki.


Lalu kebiasaan apa yang kita lakukan setelah menggapai puncak tertinggi? Dari pengalaman, pendaki gunung setelah sampai di puncak gunung, akan mengucap syukur kepada Tuhan pemilik alam atas tercapainya hasrat. Setelah itu, berteriak menuntaskan rasa senang dan gembira kepada teman pendakian, dan yang pasti, ber foto mengabadikan waktu spesial. Itu saja, selama ini yang terlihat.

Setelah kita berhasil mencapai puncak tertinggi, ada hal - hal yang sebenarnya sering terlupakan oleh para pendaki gunung. Padahal justru inilah inti dari makna pecinta alam, dan bukan sekedar pecinta alam gadungan . Sekedar share pengalaman sewaktu kami berhasil menggapai puncak tertinggi, setelah lelah menapakkan kaki, merengkuh tebing, sesampai di puncak, yang utama, bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan menikmati megah dan indahnya karya Nya, kemudian ada baiknya mengucap sapa kepada pendaki lain yang berada di puncak gunung. Bukankah menambah kawan adalah hal yang di sukai Tuhan? Kemudian, tengoklah di sekitar kita, adakah sampah menumpuk dari sisa pendaki yang lalu? Bila ada, dan pasti ada, kumpulkan sampah, masukkan kedalam tas plastik yang telah kita persiapkan dari bawah, kemudian bawa turun, dan buang pada tempatnya di bawah. Jangan teronggok di wilayah puncak ataupun lereng gunung, kasihan alam, dia tak bersalah apa - apa sehingga menerima sampah yang mengotorinya.

Metode ini bisa di perlakukan kapan saja saat kita mendaki gunung dimana saja, intinya mulai dari kita, jangan buang sampah di gunung . Seperti yang pernah kami lakukan saat mendaki Merapi di Jawa Tengah, bersih gunung ini di bantu banyak pendaki lain, caranya, kita tak perlu berpidato tentang bersih gunung, tetapi bagikan kantung plastik kepada pendaki lain, dan berusaha pengaruhi untuk ikut memungut sampah yang tertinggal di gunung. Pecinta alam sejati pasti sanggup dan mendukung perbuatan kita. Pasti!


Marilah kawan, bersimpati pada alam, tak hanya memburu ego pribadi. Alam juga rumah kita, jangan rela bila kotor dan sampah merusak keindahannya. Jadilah petualang dan penempuh rimba sejati.


Ref: Belantara Indonesia

Jadilah Srikandi Gunung

Kegiatan alam bebas, seperti pendakian gunung, sering di identikkan dengan dunia laki - laki. Mendaki gunung memang di perlukan tenaga ekstra dan prima serta fisik kuat dan juga keberanian dan tekad membaja. Kaum laki - lakilah yang kebanyakan di identikkan dengan hal yang bernama keberanian dan karakteristik kuat tersebut. Cobalah tengok sedikit, iklan - iklan ramuan obat kuat, yang selalu menggunakan laki - laki sebagai simbol kuat dan berani. Dan juga selama ini iklan tentang pendakian gunung juga mencitrakan laki - laki yang berhak atas hobi tersebut. Padahal, hobi ini juga bisa di lakukan oleh perempuan.

Perempuan yang cenderung lebih teliti dan perhatian sebenarnya dapat menjadi tim pendamping yang cocok untuk pendaki lelaki. Apabila anda ingin mencoba menjadi Srikandi gunung, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum mendaki gunung.


Latihan Fisik

Mendaki gunung memerlukan fisik yang kuat dan terlatih. Jika anda bukan orang yang biasa berolahraga, sebaiknya mulai lakukan olahraga rutin beberapa bulan sebelum pendakian. Lari pagi 2 - 3 kali seminggu selama 30 menit, cukup untuk mengawali latihan fisik tersebut. Meskipun anda mendapat julukan Srikandi gunung, bukan berarti anda lemah gemulai bak putri raja.

Pelajari Lokasi

Internet menawarkan informasi yang tak terbatas mengenai berbagai lokasi pendakian gunung. Terlebih para pendaki, tidak sedikit yang menceritakan pengalaman pendakiannya. Anda dapat membaca berbagai informasi mengenai lokasi pendakian dari internet, sehingga dapat memperkirakan kendala - kendala yang mungkin terjadi di lapangan, termasuk perkiraan biaya perjalanan.

Pilih Waktu yang Tepat

Mendaki gunung di musim hujan, tentu akan merepotkan. Pendakian gunung akan semakin berat jika anda basah kuyup atau perbekalan anda basah karena hujan. Idealnya, pendakian dilakukan saat musim kemarau. Namun, pada cuaca yang seringkali tak dapat diperkirakan, pilih saja bulan - bulan di mana curah hujan kecil. Anda juga perlu mencari tahu cara - cara bertahan di cuaca buruk, sehingga siap menghadapinya saat mendaki nanti.

Buat Daftar Barang Bawaan

Buat daftar barang yang akan anda bawa. Bawalah barang - barang yang berfungsi ganda, bahkan multifungsi. Periksa ulang barang, apakah sesuai dengan daftar dan pertimbangkan lagi barang - barang berukuran besar. Atur barang - barang yang berat di posisi teratas ransel, sehingga beban berat akan berada di punggung, bukan pinggang. Ini langkah kaki tetap nyaman selama pendakian.

Simpan matras di dalam tas supaya matras tidak menyangkut di dahan atau ranting pohon. Bungkus pakaian dengan plastik agar tetap kering. Pisahkan pakaian kotor dan bersih dalam kantung plastik tersendiri, jangan dicampur begitu saja.

Begitu juga dengan makanan. Gunakan kantung plastik atau kotak makanan plastik kedap udara agar makanan tetap baik dan aromanya tidak tercium hewan - hewan yang ada di lingkungan pegunungan.

Tinggalkan Bahan - bahan Kimiawi

Lingkungan pegunungan harus dijaga kelestariannya. Bahan - bahan kimia yang terdapat dalam detergen, pasta gigi, pembersih wajah, sabun, dan berbagai produk perawatan tubuh lainnya akan mencemari lingkungan gunung. Maka dari itu, tinggalkan saja berbagai produk perawatan tersebut di rumah. Untuk membersihkan tangan sebaiknya gunakan gel atau tissu antiseptik. Di pegunungan, anda juga tidak selalu mempunyai kesempatan untuk mandi. Membersihkan diri sekadarnya sudah cukup.

Siapkan Perlengkapan Khusus Perempuan

Sebaiknya anda mendaki gunung dalam masa bebas menstruasi. Jika anda tetap harus mendaki gunung saat menstruasi, siapkan pembalut yang dapat membuat nyaman selama pendakian. Siapkan pula kantung plastik khusus untuk menampung pembalut yang sudah dipakai, jangan sekali - kali membuang pembalut di sembarang tempat. Memang, ada mitos tertentu jika anda membuang pembalut sembarangan. Namun penjelasan yang paling masuk akal: pembalut akan mencemari lingkungan karena sulit terurai secara alamiah.

Selalu Sedia Kantung Plastik

Sampah yang anda tinggalkan di gunung akan mencemari lingkungan. Selalu menyediakan kantung plastik untuk sampah dan membawanya adalah cara yang paling bijkasana. Di kaki gunung barulah anda bisa membuang sampah tersebut di tempat sampah. Jika anda mendaki gunung dalam satu tim, tunjuk satu orang yang bertugas untuk membawa sampah. Jangan sampai mengaku pecinta lingkungan, tapi meninggalkan banyak sampah di gunung.


Semoga tips tadi bermanfaat, dan nantinya para pendaki teman anda tak lagi menjuluki anda sebagai Srikandi gunung yang manja. Selamat berpetualang!

Saat Tuhan Menguji Kita

Tuhan menguji kita. Tuhan memberikan sesuatu yang kita anggap cobaan, padahal itu adalah wujud kasih sayangNya. Banyak cara jika Tuhan ingin memberi ujian pada umatNya, sulit kita duga, karena itu adalah salah satu rahasiaNya. Siapkah kita? Tentang badai kemanusiaan yang sedang terjadi, di Temanggung baru - baru ini tentang penistaan Islam, yang berdampak pada perusakan dan pembakaran gereja - gereja Katholik dan Protestan serta satu lagi yang masih terngiang, yakni perusakan dan pembunuhan kepada warga penganut Ahmadiyah di Banten.


Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah - buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang - orang yang sabar. ( Al-Baqarah 155 )

Sayangnya, saat melakukan itu semua, tak lupa mereka meneriakkan asma Allah Swt: Allahu Akbar! bagiku, satu hal yang ironis, karena Allah Swt tak pernah merestui dan membenarkan perusakan atau bahkan pembunuhan pada sesama manusia dan sesama mahlukNya. Tak ada sabar apalagi rasa kasihan, seolah mereka semua menganggap tindakan mereka benar! Aliran mereka salah! Benar dan salah dalam hal keyakinan, bagiku, adalah hak Allah Swt melakukan pengadilan, bukan kita manusia ciptaanNya yang tergolong lemah. Apa hak kita mampu melebihi hak Allah Swt?

Sering kita dengar kata - kata bernada nasihat baik, ini dan itu, yang pada intinya tak sejalan dengan pemberi nasihat baik, maka, Allah Swt akan mengujinya, dengan berupa apa yang dia nasihatkan. Sekedar contoh, dahulu Kyai Abdullah Gymnastiar atau A'a Gym pernah bilang: Anti poligami! Apa yang terjadi akhir - akhir ini? Allah Swt terbukti menguji beliau, dengan menikahi wanita lain, selain Teh Nini. Walau ujian belum berakhir, yakni dengan perceraian beliau dengan Teh Nini, sang anak Kyai. Itulah ujian Allah Swt dalam hal kecil.

“ Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan Allah; namun barangsiapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah. ”

Sabda Rasulullah saw. ini ada dalam Kitab Sunan Tirmidzi. Hadits 2320 ini dimasukkan oleh Imam Tirmidzi ke dalam Kitab “Zuhud”, Bab “Sabar Terhadap Bencana”. Hadits Hasan Gharib ini sampai ke Imam Tirmidzi melalui jalur Anas bin Malik. Dari Anas ke Sa’id bin Sinan. Dari Sa’id bin Sinan ke Yazid bin Abu Habib. Dari Yazid ke Al-Laits. Dari Al-Laits ke Qutaibah.

Jadi, cobalah kita hindari syirik kecil bahkan besar, agar tetap dalam ridhoNya dan menjadi bagian dari keindahan surga abadiNya kelak saat ajal menjemput.

Hidup tidak selamanya mudah. Tidak sedikit kita saksikan orang menghadapi kenyataan hidup penuh dengan kesulitan. Kepedihan. Dan, memang begitulah hidup anak manusia. Dalam posisi apa pun, di tempat mana pun, dan dalam waktu kapan pun tidak bisa mengelak dari kenyataan hidup yang pahit. Pahit karena himpitan ekonomi. Pahit karena suami / istri selingkuh. Pahit karena anak tidak saleh. Pahit karena sakit yang menahun. Pahit karena belum mendapat jodoh di usia yang sudah tidak muda lagi.

Sayang, tidak banyak orang memahami kegetiran itu dengan kacamata positif. Kegetiran selalu dipahami sebagai siksaan. Ketidaknyamanan hidup dimaknai sebagai buah dari kelemahan diri. Tak heran jika satu per satu jatuh pada keputusasaan. Dan ketika semangat hidup meredup, banyak yang memilih lari dari kenyataan yang ada. Atau, bahkan mengacungkan telunjuk ke langit sembari berkata, “Allah tidak adil!”

Teruslah bergerak
Hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu.
Teruslah berlari
Hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu.
Teruslah berjalan
Hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu.
Teruslah bertahan
Hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu
Teruslah berjaga
Hingga KELESUAN itu LESU menemanimu.
( Alm. Ust. Rahmat Abdullah )

Semoga Allah meridhai perjuangan ini, dan memberikan yang terbaik.
Allahumma yassir wala tu'asir.
Bismillah, tawakaltu 'alallaah
laa hawlaa walaa quwwata ilaa billaah..


Ref: Belantara Indonesia

Sabtu, 05 Februari 2011

Manajemen Perjalanan

I. PENDAHULUAN

Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai, pengarungan sungai berarus deras, dll. Perjalanan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan mulai dari eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan - jalan. Semua perjalanan tersebut memerlukan persiapan yang baik, mengingat kegiatan di alam bebas seperti ini menghadapkan kita pada berbagai kondisi alam yang apabila tidak kita ketahui dengan baik akan menghadapkan kita pada keadaan yang dapat membahayakan jiwa kita, dan sebaliknya bila kita pahami akan memberikan kenikmatan berpetualang pada penggiatnya. Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai dengan rencana kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :

1. Tujuan, Merumuskan suatu tujuan haruslah berdasarkan realita, tidak boleh terlalu ambisius. Tujuan haruslah disesuaikan dana yang telah tersedia, kemampuan anggota, dan waktu. Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas tujuan perjalanannya, hal ini untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi.
2. Waktu, Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota ? perencanaan perjalanan alam bebas harus pula memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaan anggota anggotanya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah musim pada saat pelaksanaan perjalanan alam bebas tersebut.
3. Peserta Jumlah anggota yang ikut haruslah ditetapkan dengan beberapa pertimbangan, berapa orang yang dapat dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada ? berapa orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan minat peserta bekerjasama eegentk sesuai dengan ae iitanuyan' iklnpdnlak k untuk menentukan itu semua maka seleksi haruslah dilakukan. Tentukan koordinator perjalanan ( leader ), bidang - bidang koordinasi, subkoordinasi, seperti bidang dana, publikasi dan dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis dll. Koordinator perjalanan haruslah dipilih dari orang - orang yang berwibawa dan punya pengalaman sebagai pemimpin. Dia tidak harus seorang pendaki yang hebat, tetapi yang lebih penting lagi adalah yang mampu mengkoordinasi pendakian tersebut.
4. Anggaran Keuangan, Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan, antara lain kemungkinan situasi ekonomi negara kita, seperti inflasi, perubahan kurs mata uang asing. Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya beberapa tahun yang lalu tidak jadi berangkat hanya beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi inflasi. Kemungkinan lain adalah tidak tercapainya dana yang dibutuhkan. Alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal. Buatlah anggaran yang terperinci untuk setiap bidang. Pengeluaran dan pemasukan uang hanya berhak dilakukan oleh satu orang, mis bendahara atau pemimpin perjalanan.
5. Perijinan, Setiap daerah atau negara mempunyai peraturan perijinan yang berbeda. Izin ini tergantung juga pada sifat ekspedisi yang akan dilakukan :untuk penelitian, wisata, pembuatan film, atau petualangan. Demikian pula apabila perjalanan itu gabungan dengan pihak luar negeri,bagaimana prosedurnya haruslah diperhitungkan.
6. Pembukuan Perjalanan, Pembukuan sebaiknya dilakukan secepatnya, kalau perjalanan itu dilakukan pada masa liburan mis, pembukuan harus dilaksanakan jauh - jauh hari sebelum kehabisan tiket. Kalau suatu lembaga memastikan akan memberikan bantuan transportasi tentulah kita tidak akan kesulitan , tinggal menentukan tanggal keberangkatan yang pasti.
7. Sponsor dan Publikasi, Adakalanya pencantuman seorang penasehat atau pelindung dalam organisasi perjalanan dilakukan dengan pertimbangan diplomatis, yaitu untuk mendukung organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan fasilitas atau lainnya.Publikasi di media massa seringkali penting dan berkaitan erat dengan usaha pengumpulan dana. Seorang yang bertanggung jawab atas publikasi perlu ditunjuk. Dia harus pandai berhubungan dengan pihak luar dan menarik minat pers untuk menyiarkan ekspedisi ini baik di koran, majalah, radio maupun televisi. Siaran pers harus disiapkan secara menarik lengkap dengan foto atau gambar.
8. Penelitian dan Perencanaan Perjalanan, Perencanaan terperinci harus dilakukan oleh setiap bidang. Kalau memang memungkinkan ada baiknya mengirimkan satu kelompok pendahulu untuk dilakukan survey lokasi, yang bertugas mencari informasi tentang lokasi. Tinggi gunung, tumbuh - tumbuhan yang ada, arus sungai, temperatur, adat istiadat penduduk setempat, semua informasi tsb haruslah diketahui. Team survey harus juga mencari informasi tentang camp induk yang akan didirikan dan untuk melapor pada pejabat setempat, tidak lupa menghubungi puskesmas atau dokter setempat ( untuk bekerja sama apabila ada kecelakaan dalam perjalanan ). Bila survey tidak bisa dilaksanakan pencarian informasi bila dilakukan dengan bertanya kepada orang yang sudah pernah berekspedisi ke sana, membaca buku atau mempelajari peta. Dengan terkumpulnya seluruh informasi kita dapat merencanakan perjalanan sematang mungkin. Lakukanlah pengecekan dan konfirmasi seluruh informasi apa yang telah masuk. Checklist perlengkapan disesuaikan dengan kondisi lokasi, buatlah daftar peralatan yang harus dibawa oleh individu atau kelompok. Pastikan tiap anggota membawa P3K dan obat - obatan pribadi.
9. Perencanaan di Lapangan, Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan. Dirumuskan secara terperinci dalam schedule. Susunlah rencana itu dalam suatu jadwal khusus hari per hari. Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target / tujuan perjalanan, serta strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, serta tempat menginap / bivak.
10. Briefing, Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk menerima briefing. Pada kesempatan ini, pimpinan perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan dengan perjalanan antara lain : tujuan, lokasi, kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi, metode dan strategi di lapangan dsb, kalau perlu dalam kesempatan ini diadakan pula ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan tentang lokasi dari segi geologi atau antropologi. Kesempatan ini juga dapat dilaksanakan untuk mengenal dan mengadakan latihan pemakaian peralatan baru.
11. Check Kesehatan Pastikan semua anggota telah melakukan check kesehatan. Usahakan mendapat vaksinasi untuk mencegah demam, tuberculoses, serta anti tetanus.
12. Pelaksanaan di Lapangan, Dalam tahap ini pemimpin perjalanan langsung menangani pelaksanaan perjalanan. Pimpinan harus pandai menekankan kepada anggota - anggotanya bahwa keberhasilan suatu perjalanan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk belajar tinggal dan bekerjasama sebagai suatu kelompok yang utuh, pada setiap kesempatan lakukanlah pertemuan untuk mengadakan evaluasi dan diskusi mengenai masalah - masalah yang dihadapi. Berilah kesempatan setiap bidang untuk melaporkan setiap kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, sehingga setiap anggota akan dapat mengetahuinya.
13. Setelah Perjalanan ( Evaluasi ), Tahap ini adalah anti klimaks, sehingga kegiatannya seringkali terulur-ulur, bahkan tak jarang dilupakan. Baiknya membuat laporan perjalanan. Kalau memungkinkan kirimkanlah ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran perjalanan. kembali ke atas.



II. PERLENGKAPAN dan PERBEKALAN

Keberhasilan suatu perjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Menentukan tujuan perjalanan. Misal : sekedar jalan jalan, latihan, penelitian.
2. Mengetahui informasi dan data tentang jenis medan yang akan di hadapi. Misal : salju ,tebing dll.
3. Mengetahui lama perjalanan.
4. Keterbatasan kemampuan membawa.
5. Memperhatikan hal - hal khusus, mis : obat - obatan tertentu. Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh melebihi sepertiga berat badan ( sekitar 15 – 20 kg ).

Perlengkapan perjalanan alam bebas dapat dikelompokan sbb :

1. Perlengkapan dasar, meliputi : Perlengkapan untuk pergerakan. Perlengkapan untuk memasak, makan, minum. Perlengkapan untuk MCK Perlengkapan pribadi.
2. Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan : Perlengkapan penelitian, ( kamera, buku, alat tulis ) Perlengkapan pendakian tebing ( kernmantel, karabiner )
3. Perlengkapan tambahan Perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, mis : semir, syal kembali ke atas Sebaiknya perlengkapan disusun terlebih dahulu pada sebuah check list, perlengkapan dikelompokan kemudian di teliti kembali apa yang perlu dibawa atau tidak. Pisahkan antara perlengkapan kelompok dan individu, serta diskripsikan siapa saja yang membawa perbekalan.Apakah semua perlengkapan dan perbekalan kita bawa sejak awal ataukah diperoleh dalam perjalanan.


III. PERENCANAAN PERBEKALAN

Yang perlu diperhatikan :

* Lamanya perjalanan yang akan dilakukan.
* Aktivitas yang akan dilakukan.
* Keadaan medan yang akan dihadapi

Sehubungan dengan hal di atas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan:

* Cukup mengandung kalori,
* Mempunyai komposisi gizi,
* Serta tidak asing di lidah,
* Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana dalam penangannya Sebaiknya makanan yang siap pakai.



IV. PACKING

Dalam penyusunan, yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban, bagaimana kita menumpukan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara efisien. Dalam batas - batas tertentu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan kenyamanan. Rangka ini membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat menggendong beban. Namun bagaimanapun desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidak mampu menyusun barang - barang anda dengan baik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan :

* Tempatkan barang - barang yang lebih berat paling atas dan sedekat mungkin dengan badan.
* Barang-barang yang relatif lebih ringan ( sleeping bag, pakaian tidur ) ditempatkan di bagian bawah.
* Letakkan barang - barang yang sewaktu - waktu diperlukan pada bagian paling atas atau pada kantong luar ransel ( ponco, alat P3K, kamera, dll ).
* Kelompokkan barang - barang dan masukkan ke dalam kantong - kantong plastik yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur / cadangan, pakaian dalam, kertas - kertas.
* Sekali lagi, buatlah check list dari semua perlengkapan. Kalau mungkin dengan beratnya agar dapat dengan mudah menyusunnya